Alasan kedua, tentara Amerika harus siaga 24 jam menjaga kendaraan tempurnya. Meleng sedikit saja, bisa hilang kendaraan tempur macam humvee. Tentara AS tahu betapa piawainya pencuri kendaraan bermotor di Indonesia. Motor dan mobil saja ditinggal sebentar masuk minimarket langsung raib.
Alasan ketiga, tentara AS takut peralatan mereka habis dikilo. Mesin perang mereka sudah diincar oleh juragan besi bekas. Begitu lengah, bermodal las besi dan linggis, tank Abrams andalan AS akan berubah jadi potongan besi siap kilo.
Jangan Lewatkan: Percaya gak Kamu Ternyata Amerika Punya Hutang 50 Ribu Ton Emas Ke Negara Kita Ini Buktinya
Faktor lain adalah soal pedagang kaki lima. Pentagon sadar jika ada keramaian di Indonesia, maka akan mengundang PKL datang. Nanti camp-camp pasukan AS akan dipenuhi oleh PKL. Mula-mula PKL itu cuma bikin lapak, lama-lama bikin bangunan semi permanen. Begitu mau ditertibkan mereka akan melawan dan mengklaim tanah itu milik mereka.
Masalah lain yang dikhawatirkan Pentagon adalah ganasnya pelajar dan mahasiswa Indonesia. Komandan Delta Force saja khawatir dengan keganasan mereka.
“Teman satu kampus saja dibacok, kampus sendiri saja dibakar. Bagaimana nanti kalau lawan kita,” pikir komandan mereka.
Dengan berbagai pertimbangan itu, Pentagon tak berani menyerang Indonesia.