OBAT NYAMUK, pasti hal yg tdk asing bagi kita di jaman sekarang ini. Obat yg sering kita pakai untuk membasmi nyamuk dan serangga, ini pastinya sering kita gunakan sehari-hari. Dengan obat nyamuk kita merasa aman dan tidak di ganggu oleh nyamuk dan serangga apapun… Aman deh pokoknya, tp dr segi kesehatan kita patut waspada.
Pertanyaan yg sering muncul kita tanyakan tentang obat nyamuk adalah seberapa sering kita memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? Ampuhkah? Berapa harganya?
Tapi seberapa sering kita tanyakan tentang AMANKAH obat nyamuk yg kita gunakan?
Berikut ini kami mencoba tampilkan JAWABANNYA untuk Anda melalui tulisan salah seorang karyawan Baygon yang kami kutip dari media sosial kaskus…
Buat pengetahuan seluruh keluarga nihh…….
Dari si penulis yang kerja di Baygon.
Mudah2an artikel dibawah ini bisa bermanfaat..
………. Agak ragu saya menulis artikel ini karena menyangkut pekerjaan yang saya geluti. Tapi sebagai orang yg sedikit banyak tahu saya merasa berdosa bila tidak menyampaikannya. Silakan di forward bila perlu ya..
Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? Ampuhkah? Berapa harganya?
Itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk. Tapi, berapa banyak yang bertanya: AMANKAH?
Saya harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat nyamuk di Indonesia yang benar2 ampuh dan AMAN.
Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang benar2 aman.
Saya sedih melihat iklan2 di TV dan media lain yang menyesatkan. Tahu iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang tidak bikin batuk or wanginya segar? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat menyesatkan,
karena seolah2 dengan menggunakan Baygon biru kita boleh tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi. Saya sudah protes Intern tapi tidak serius ditanggapi.
Baygon mengandung 2 racun utama, yaitu Propoxur dan transfluthrin. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik. Sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini.