Pada tahun 1971, ada sekitar 13 orang yang mendapat tugas penting, untuk mengganti penutup ruang makam Nabi Muhammad.
Dari ke-13 orang ini, salah satunya bernama Syaikh Ahmad Sahirty, yang berhasil diwawancara oleh wartawan Al Arabiya, Omar Al – Midwahy.
Keadaan Makam Rasulullah
Syaikh Ahmad bercerita ketika ia bersama teman-temannya memasuki ruangan makam, tercium bau harum yang aromanya tidak pernah tercium sebelumnya. Aroma keharumannya sangat luar biasa, bahkan sampai bertahun-tahun kemudian, Syaikh Ahmad belum pernah lagi mencium keharuman seperti itu.
Tentang ke-3 makam ini, sesuai dengan kesaksian yang disampaikan oleh tiga ulama senior tabiin, Abu Ja’far, Salim murid Ibn Umar, dan al-Qosim bin Muhammad cucu Abu Bakr as-Shidiq (sumber). Mereka mengatakan,
كان قبر النبي صلى الله عليه وسلم وأبي بكر، وعمر جثى قبلة نصب لهم اللبن نصبا، ولحد لهم لحدا |
Makam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, dan Umar berupa gundukan menyerong kiblat, diberi batu nisan, dan dimakamkan dalam liang lahat. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushanaf 11634). |
Disamping makam, ada satu ruangan yang dahulunya merupakan rumah Sayyidatuna Fatimah (puteri Rasulullah), tempat ia tinggal bersama keluarganya.

Keajaiban yang dirasakan Syaikh Ahmad