Buku itu adalah terjemahan Alquran terbaik ke Bahasa Inggris pada masanya.
Desakan Amerika Serikat menjadi negara yang hanya mengakui satu agama: Kristen Protestan, menyeruak kala itu.
Bahkan, Katolik — yang dianggap mengakui kekuatan asing lewat Paus dan Vatikan dianggap ‘orang luar’. Apalagi umat Islam dan Yahudi.
Dan, pada 1788, saat negara-negara bagian akan meratifikasi Konstitusi, masalah identifikasi non-Kristen adalah bagian dari perdebatan.
Namun, seperti dikutip dari situs Oxford Islamic Studies, ada kesamaan antara pernyataan merdeka AS dengan Piagam Madinah.
Bahkan Amandemen Pertama Konstitusi AS menjamin kebebasan beragama.
![[IMG]](http://s22.postimg.org/423ock6j5/060778000_1449647248_20151209_Deklarasi_Kemerdek.jpg)
Salah satu isi Piagam Madinah adalah terkait pluralitas dan persatuan melawan ancaman dari luar, juga perlindungan bagi kaum minoritas.
Tak diketahui pasti apakah Jefferson familiar dengan Piagam Madinah yang disusun oleh Nabi Muhammad pada tahun 622 Masehi.
Diduga kuat pemikirannya dipengaruhi terjemahan ayat-ayat Alquran tentang pluralisme. Salah satunya, Surat Al Baqarah ayat 62.
Dan bagi Jefferson dan pendiri AS lainnya, meski hanya minoritas, menyertakan muslim berarti membuka pintu bagi semua umat beragama: pemeluk Yahudi, Katolik, dan lainnya. “Jika muslim dikesampingkan, itu berarti tak ada prinsip-prinsip universalitas bagi semua pemeluk agama di AS.”
Jefferson, George Washington, dan para pendiri AS yang memproyeksikan populasi AS di masa depan, ironisnya, tak mengetahui bahwa kala itu sudah ada pemeluk Islam di AS. Mereka adalah para budak, yang dibawa dari Afrika barat dengan paksa.
Apapun, pada 9 Desember 1805, Thomas Jefferson menjadi tuan rumah acara buka puasa bersama (iftar) di AS, yang digelar di Gedung Putih.
Acara tersebut tak direncanakan sebelumnya. Kala itu, ia menerima utusan dari pemerintah Tunisia. Mengetahui tamunya sedang berpuasa, Jefferson memundurkan pertemuan dan acara makan bersama hingga waktu Matahari terbenam.
Sejauh mana pengaruh Alquran pada diri Thomas Jefferson tak pernah diketahui secara pasti. Namun yang jelas, pengetahuannya tentang Islam, dan agama lainnya, didukung pendidikan yang didapat dari College of William and Mary, dan dipengaruhi pemikiran Abad Pencerahan (Enlightenment) mempengaruhinya dalam penyusunan nilai-nilai hakiki yang dianut dan dibanggakan Amerika Serikat saat ini.
baca juga: 7 Tanda Nyata Perempuan yang Sudah Berzina