El Fatih
Belum lama ini, video ucapan Lopo Aris Wibowo, perangkat Desa Randurejo, Grobogan, Jawa Tengah, menyita perhatian netizen. Dalam video tersebut, ia menyebut rekannya sesama perangkat desa bergaji Rp 2 juta tapi mampu memiliki mobil. Kontan, pernyataan ini menuai pro-kontra dan memicu pertanyaan: Benarkah gaji perangkat desa hanya segitu? Bagaimana mungkin bisa beli mobil?
Klarifikasi Lopo: “Bukan Gaji Desa Saja!”
Menanggapi viralnya video tersebut, Lopo yang menjabat sebagai Kades Randurejo segera memberi klarifikasi. Ia menegaskan bahwa rekannya, Dedi (yang menyetir mobil saat video dibuat), memiliki sumber penghasilan lain di luar tugasnya sebagai perangkat desa.
“Dia punya usaha perkebunan tebu. Jadi penghasilannya tidak hanya dari mengabdi sebagai perangkat desa,” tegas Lopo, Senin (18/8/2025). Ia juga menyatakan bahwa ucapannya hanya candaan semata dan tidak bermaksud merendahkan masyarakat.
Kejadian ini terjadi saat mereka dalam perjalanan ke Kecamatan Pulokulon untuk menghadiri upacara 17 Agustus 2025.
Lalu, Berapa Sebenarnya Gaji Perangkat Desa?
Terlepas dari kasus viral ini, besaran gaji resmi perangkat desa sebenarnya diatur secara nasional melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2019. Berikut rinciannya:
- Kepala Desa:
Minimal setara 120% gaji pokok PNS Golongan II/a ≈ Rp 2.426.640 per bulan. - Sekretaris Desa:
Minimal setara 110% gaji pokok PNS Golongan II/a ≈ Rp 2.224.420 per bulan. - Perangkat Desa Lainnya (Kepala Urusan, Kepala Seksi, Kepala Dusun):
Minimal setara 100% gaji pokok PNS Golongan II/a ≈ Rp 2.022.200 per bulan.
